Pada tanggal 29 Maret 2025, masyarakat Bali akan merayakan Hari Raya Nyepi, yang menandai Tahun Baru Caka 1947. Sebagai hari penuh kesunyian dan refleksi, seluruh aktivitas dihentikan, termasuk penggunaan kendaraan bermotor berbahan bakar fosil. Dalam upaya mendukung kelancaran tugas pecalang, Sentrik turut berkontribusi melalui penyediaan motor listrik sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR).

Dukungan Nyata Sentrik untuk Pecalang

Sebagai penjaga keamanan dan ketertiban adat, pecalang memiliki peran penting selama perayaan Nyepi. Mereka memastikan bahwa aturan Nyepi dipatuhi oleh masyarakat, termasuk menjaga ketenangan dan kelancaran aktivitas di lingkungan desa adat. Dengan mempertimbangkan kebutuhan pecalang, Sentrik telah menyediakan sejumlah unit motor listrik yang siap digunakan dalam operasional mereka.

Motor listrik yang diberikan meliputi beberapa model, yaitu:

Unit-unit ini didistribusikan ke beberapa banjar yang berpartisipasi dalam program ini, yaitu:

  • Br. Anyar
  • Br. Anyar Kaja
  • Br. Batu Belig
  • Br. Peliatan
  • Br. Pecatu

Setiap banjar menerima 3 hingga 4 unit motor listrik yang langsung dapat digunakan untuk mendukung tugas pecalang dalam menjaga ketertiban selama Nyepi.

Keunggulan Motor Listrik dalam Use Case Pecalang

Penggunaan motor listrik bagi pecalang merupakan langkah maju dalam meningkatkan efisiensi tugas mereka. Sebelumnya, pecalang mengandalkan transportasi dengan berjalan kaki atau bersepeda, yang tentunya membatasi mobilitas mereka. Motor konvensional berbahan bakar fosil tidak memungkinkan untuk digunakan karena kebisingan yang dihasilkan bertentangan dengan esensi kesunyian Nyepi.

Dengan motor listrik, pecalang dapat:

  • Bergerak lebih cepat dan lebih efisien dalam patroli
  • Menjaga ketenangan tanpa mengganggu suasana hening Nyepi
  • Mengurangi kelelahan fisik dibandingkan dengan berjalan kaki atau bersepeda
  • Memanfaatkan teknologi kendaraan yang lebih ramah lingkungan

Manfaat Lingkungan dan Kebijakan Pemerintah

Langkah ini juga sejalan dengan kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster, yang mendorong penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai di Bali melalui:

Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil serta mendukung transisi ke energi bersih di Bali. Meskipun pendapat masyarakat mengenai penggunaan motor listrik untuk pecalang masih beragam, langkah ini merupakan bagian dari transformasi jangka panjang menuju sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan. Lihat.

Komitmen Berkelanjutan Sentrik

Kerja sama antara Sentrik dan banjar-banjar di Bali dalam penyediaan kendaraan listrik bukan kali pertama dilakukan, dan akan terus dilanjutkan ke depannya. Selain memberikan dukungan langsung kepada pecalang, inisiatif ini juga menjadi bukti nyata bagaimana motor listrik dapat membawa manfaat lebih luas, baik dari segi efisiensi operasional maupun dampak lingkungan yang positif.

Dengan adanya dukungan ini, diharapkan tugas pecalang dalam menjaga kesucian dan ketenangan Hari Raya Nyepi dapat berjalan lebih optimal, sekaligus memperkenalkan manfaat kendaraan listrik dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bali.